BOGOR - Pimpinan Pondok Pesantren Tarbiatul Aulad Kampung Cijulang, Cisarua Puncak Bogor menolak kegiatan silaturahmi yang diselenggarakan oleh Gerakan Oposisi Nasional dan Pribumi Indonesia Bersatu.
Menurut Ustad Agus selaku pengasuh Ponpes, kegiatan tersebut sebelumnya tidak ada koordinasi dengan pengurus Pondok Pesantren.
"Saya ngak tau apa-apa, tiba-tiba ramai sebaran undangan itu, ” kata Ustad ke wartawan, Minggu (12/06/22).
Kegiatan silaturahmi yang bertemakan " Rakyat Bangkit dan Bersatu Sesuai Amanat Konstitusi Negara yaitu Pancasila ketiga dan keempat Bab x Pasal 30 Tahun 1945, pasal 28 Tahun 1945 dan Bab 1 pasal 1 ayat 2 tahun 1945", yang di gelar pada tanggal 11-12 Juni 2022 tidak mendapatkan ijin dan diketahui oleh pihak setempat.
Baca juga:
Gawat, KPK Membuat Program Desa Antikorupsi
|
Sementara itu Sekretaris Ponpes, Feri menegaskan kegiatan tersebut telah mencoreng nama baik Ponpes dan daerahnya. Feri menilai kegiatan itu berunsur propaganda yang dapat memicu aparat hukum.
" Saya katakan ini mencoreng nama baik Ponpes dan kampung saya, bukan masalah tema nya, tetapi surat tersebut ada unsur propaganda yang dapat memicu aparat hukum.
Pemuda yang aktif di organisasi kepemudaan dan seorang jurnalis tersebut mengatakan, ia tidak mengetahui adanya undangan sebaran kegiatan silaturahmi yang bertemakan kebangsaan. Feri juga baru mendapatkan informasi pada Sabtu (11/06/22) malam dari temanya.
Dengan itu Feri langsung mendatangi Ponpes dan meminta klarifikasi kepada panitia yang menyebarkan undangan acara tersebut. Sekitar pukul 23.56 WIB malam dirinya langsung mendatangi Ponpes untuk meminta klarifikasi.
Setiba nya di Ponpes, Feri bertemu dengan 3 (tiga) orang yang mengaku dari Jakarta dan diketahui selaku pembuat kegiatan.
"Setelah saya minta kan keterangan, pihaknya langsung meminta maaf dan membuat surat pernyataan untuk membatalkan acara tersebut, ” pungkasnya. (***)
Tolong Naikin di portal7